Rabu, 12 November 2014

Kegiatan Student Day
Serangkaian acara dari BEM FIS UM untuk maba :)
Pendidikan Geografi 2014

Jumat, 07 November 2014

bentuk lahan kering (aeolian)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi sebagai akibat adanya pengaruh tenaga asal dalam dan tenaga asal luas bumi (hujan, angin, penyinaran dan pemanasan matahari, benturan benda asal ruang angkasa serta aliran air dan gletser) yang menghasilkan proses-proses geomorfik yang berakibat terubahnya bentuk-bentuk permukaan bumi. Obyek utama geomorfologi ialah bentuklahan, proses geomorfologi, genesa dan evolusi pertumbuhan bentuk lahan, beserta hubungannya dengan aspek lingkungan. Dalam hal ini utamanya mengupas tentang berbagai bentuk lahan dari bentukan berbagai asal proses yang berbeda. Bentanglahan atau landscape merupakan kombinasi atau gabungan dari bentuklahan. Mengacu pada definisi bentanglahan tersebut, maka dapat dimengerti bahwa unit analisis yang yang sesuai adalah unit bentuklahan. Oleh karena itu, untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bentanglahan selalu mendasarkan pada kerangka kerja bentuklahan (landform). Bentuklahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk topografis khas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada material batuan, dalam skala ruang dan waktu kronologis tertentu. Geomorfologi adalah studi yang mendeskripsi bentuklahan dan proses-proses yang menghasilkan bentuklahan serta menyelidiki hubungan timbal-balik antara bentuklahan dan proses-proses tersebut dalam susunan keruangan
Oleh karena untuk menganalisis bentanglahan lebih sesuai dengan didasarkan pada bentuklahan, maka klasifikasi bentanglahan juga akan lebih sesuai jika didasarkan pada unit-unit bentuklahan penyusunnya. Verstappen (1983) telah mengklasifikasikan bentuklahan berdasarkan genesisnya menjadi 10 (sepuluh) macam bentuklahan asal proses, yaitu bentuklahan asal proses volkanik,bentuklahan proses structural, bentuklahan asal fluvial, bentuklahan asal proses solusional ,bentuklahan asal proses denudasional, bentuklahan asal proses eolin, bentuklahan asal proses marine , bentuklahan asal glasial , bentuklahan asal organik , bentuklahan asal antropogenik,
Dalam makalah ini akan membahas tentang bentuk lahan aeolin .Bentuk lahan aeolin adalah.bentukan lahan oleh proses eksogenik dengan angin sebagai agen pembentuk utamanya
B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian bentuk lahan Aeolian?
2.      Apa sajakah ciri-ciri bentuk lahan Aeolian?
3.      Bagaimana proses terbentuknya bentuk lahan Aeolian?
4.      Apa saja bentuk-bentuk dari bentuk lahan Aeolian?
5.      Dimana persebaran lahan Aeolian?
C.     TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian bentuk lahan Aeolian
2.      Mengetahui ciri-ciri bentuk lahan Aeolian
3.      Mengetahui proses terbentuknya lahan Aeolian
4.      Mengetahui bentuk-bentuk lahan Aeolian
5.      Mengetahui persebaran lahan Aeolian





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bentuk Lahan Aeolian
     Bentuk lahan Aeolian adalah bentuk lahan yang diakibatkan oleh bentukan asal proses pelapukan oleh angina dan gabungan pelapukan oleh aliran air.
B.     Ciri-ciri Bentuk Lahan Aeolian
1.      Curah hujan rendah, aride ≤250 mm/tahun, semi aride =250-500 mm/tahun.
2.      Fluktuasi temperature harian besar (10-40°C)
3.      Langit cerah
4.      Penguapan tinggi
5.      Vegetasi jarang
C.     Proses Terbetuknya Lahan Aeolian
Bentuklahan asal proses eolin dapat terbentuk dengan baik jika memiliki persyaratan sebagai berikut :
1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga pasir kasar dengan jumlah yang banyak,
2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas
3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut
4 .Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun objek yang lain.
Endapan oleh angin terbentuk oleh adanya pengikisan,pengangkutan dan pengendapan bahan-bahan tidak kompak oleh angin. Endapan karena angin yang paling utama adalah gumuk pasir(sandunes),dan endapan debu(loose). Kegiatan angin mempunyai dua aspek utama,yaitu bersifat erosif dan deposisi. Bentuklahan yang berkembang terdahulu mungkin akan berkembang dengan baik apabila di padang pasir terdapat batuan. Pada hakekatnya bentuklahan asal proses eolin dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
·         Erosional, contohnya : lubang angin dan lubang ombak
·         Deposisional, contohnya : gumuk pasir (sandunes)
·         Residual , contohnya : lag deposit, deflation hollow , dan pans 


D.    Bentuk-bentuk Lahan Aeolian
Bentuk-bentuk lahan Aeolian ada beberapa macam, dimulai dari adanya erosi angin dan pengendapan angin. Sebelum beberapa lahan Aeolian terbentuk ada beberapa factor yang mempengaruhi terbentuknya bentuk lahan asal Aeolian, yaitu :
1.      Tersedianaya material berukuran pasir halus-kasar dengan jumlah banyak
2.      Adanya periode kering yang panjang dan tegas
3.      Adanya angin yang mampu mengankat dan mengendapkan bahan pasir tersebut
4.      Gerakan angina tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lain.
·         Endapan oleh angin terbentuk karena pengikisan, pengangkutan dan pengendapan bahan-bahan tidak kompak angin.
·         Aktivitas erosi angina berupa deflasi dan korosi.
1.      Deflasi adalah kemampuan angin mengangkut dan memindahkan pertikel-partikel halus (debu dan pasir)
2.      Korosi adalah kemempuan angin mengikis batuan dan permukaan bumi kerana mengandung partikel-partikel dalam tiupan angina tersebut.
a.       Bentuk-bentuk Hasil Erosi Angin
1.      Desert Pavement yaitu permukaan yang terdiri dari atas batuan kerikil dan krakal di daerah gurun, sebagai akibat bahan-bahan halus mengalami deflasi.
2.      Blow Out yaitu cekungan di daerah gurun sebagai akibat deflasi pada materi hasil pelapukan di permukaan yang berukuran halus.
3.      Ventifact yaitu permukaan batuan yang menjadi rata karena korosi, terutama yang berukuran halus (debu dan liat) yang terbawa oleh angin.
4.      Dreikanter, seperti ventifact tetapi terbentuknya piramida karena arah angina berubah-ubah (dari tiga sisi)
5.      Groove adalah alur-alur memanjang pada permukaan batuan karena erosi angina
6.      Yardang yaitu punggungan memanjang dan parallel (tinggi < 10 m, panjang – 100 m) berkembang di daerah batuan lunak
7.      Pan yaitu cekungan yang dalamnya bervariasi dari beberapa meter sampai dengan 100 m, panjangnya dari 100 m - > 100 km, karena erosi angin.
b.      Bentuk-bentuk Hasil Pengendapan Angin
Aktivitas angina dalam mengendapkan material dipengaruhi oleh :
·         Kecepatan angin
·         Rintangan (batu dan vegetasi)
·         Material yang dibawa oleh angin.
1.      Loess yaitu endapan angina berupa debu, pada umumnya berwarna kekunungan, tersusun dari berbagai mineral tidak berlapis-lapis tetapi cukup kuat terikat.
2.      Endapan pasir, ada beberapa tipe yang ditentukan oleh jumlah pasir dan vegetasi :
a)      Sand sheet adalah hamparan pasir tipis yang menutup daerah relative datar, permukaan tidak begelombang.
b)      Riplle (riak) adalah endapan pasir yang permukaannya bergelombang, tinggi bervariasi 1 – 500 mm, panjang 50 – 30 m.
Endapan pasir tebal yang permukaannya bergelombang ripple tetapi lebih besar disebut undulasi. Yang tingginya sampai 400 m dan panjang 4 km disebut draa (Megadune).
c)      Sand shadow adalah timbunan pasir dibelakang suatau rintangan, seperti semak dan batu.
d)     Sand fall adalah timbunan pasir dibawah cliff dan gawir
e)      Sand drift adalah timbunan pasir pada suatu gap/celah antara dua rintangan.
3.      Gumuk pasir (dunes) adalah gundukan pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir mempunyai penampang tidak simetri, kemiringan lereng pada arah datangnya angin 5° samapi 10° dan arah membelakangi arah angin 30° samapai 34°. Apabila tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser kea rah datangnya angin.
Pada umumnya gumuk pasir terdapat di daerah :
a)      Mempunyai pasir sebagai material utama
b)      Kecepatan angin tinggi, untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir
c)      Permukaan tanah yang tersedia untuk pengendapan pasir.
Selain itu gumuk pasir terdapat di daerah :
a)      Gisik pasir dengan angina pantai
b)      Dekat sungai yang dasarnya pasir
c)      Dearah yang mempunyai musim kering
d)     Daerah-daerah gurun yang menglami penghancuran batuan
e)      Endapan glasial dan  dasar danau glasial pasiran
Gumuk pasir dapat dibedakan menjadi :
1)      Gumuk pasir sabit (barchans), sisi yang menghadap arah nagin landai dan yang dibelakang (slip face) terjal. Penampang gumuk pasir tidak simetri pada puncaknya, tetapi barangsur-angsur menjadi hamper simetri pada tanduknya. Ketinggian 5-15 meter, maksimum 30 meter. Berkembang di daerah vegetasinya terbatas.
2)      Gumuk pasir melintang (transversal dunes), posisi melintang arah angin atau tegak lurus arah angina. Terbentuk pada daerah yang banyak cadangan psirnya dan sedikit tumbuhna. Sering meliputi daerah yang luas damn berkembang seperti ombak dengan punggung melengkung dan melintang tegak lurus arah angina. Penanmpang tidak simetri, lebar 7x ketinggian. Ketinggian 5-15 meter, maksimum 100 meter. Dapat berubah menjadi sabit apabila sumber pasirnya berkurang.
3)      Gumuk pasir parabolic (parabolic dunes), berbentuk sabit dengan tanduk panjang kearah arah datangnya angin. Terbentuk diaman vegetasi menahan bagian tanduk. Memungkinkan bagian tengah gumuk berpindah dan menghasilkan gumuk berbentuk jepit rambut. Penampang tidak simetri pada puncak dan hamper simetri pada tanduk, sisi belakang gumuk lebih curam dari pada sisi depannya. Gumk tidak mudah berpindah, dengan ketinggian 1 : 15 meter. Gumuk pasir ini dapat terbentuk karena blowout.
4)      Gumuk pasir memanjang (longitudinal dunis/ seif), berupa gundukan pasir yang ham pir lurus dengan arah angina. Terjadi karena ada pengaruh angin yang kuat terkumpul dan berhembus dengan arah tetap. Penampang gumuk simetris, ukuran lebar beberapa kali ketinggian. Ketinggian < 15 meter, panjang beberapa kilometer, pada gurung yang luas mencapai ketinggian 200 meter dan panjang 300 km. gumuk pasir yang memanjang seperti diatas disebut seif. Ukuran partikelnya bekisar 0,05 – 0,5 mm karena sortasi angina sangat baik.
5)      Whaleback dunes, gumuk pasir longitudinal yang sangat besar, puncaknya datar dan di atasnya dapat terbentuk barchans dan seif kecil-kecil.
E.     Persebaran Bentuk Lahan Aeolian



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
Bentuk lahan Aeolian berada di daerah kering atau yang biasa disebut dengan gurun. Ada beberapa factor pendukung atau suatu bentuk lahan yang disebut dengan bentuk lahan Aeolian yaitu berada pada curah hujan yang rendah, tidak ada vegetasi pada lahan tersebut, fluktuasi temperature besar, dan langit cerah. Bentuk lahan Aeolian dibedakan menjadi dua macam, yaitu karena pengendapan angin dan erosi angin. Erosi angina terdapat tujuh macam yaitu desert pavement, blowout, ventifact, dreikanter, groove, yardang dan pan. Sedangkan pada pengendapan angin terdapat tiga macam yaitu loess, endapan pasir dan gumuk pasir.
B.     SARAN
Gumuk pasir merupakan satu dari sekian banyak anugerah bagi masyarakat Indonesia. Sudah seharusnya kita menjaga agar keberadaannya tetap lestari. Bukan gumuk pasir saja melainkan juga setiap titik di lingkungan kita, karena kita hidup di alam. Alam akan memberikan apa yang kita berikan pada alam. Ketika kita melestarikan alam maka alam akan memberikan kehidupan yang baik bagi kita.








Daftar Pustaka
Herlambang, Sudarno. 2014, Bahan Ajar Geomorfologi Umum, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, Malang.






LAMPIRAN
1.      Bentuk Hasil Erosi Angin
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\desert pavement 2.jpg
Gambar Desert Pavement
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\blowout.jpg
Gambar Blowout
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\dreikanter.jpg
Gambar Dreikanter
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\grovee.jpg
Gambar Groove
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\1_ws_yardang.jpg
Gambar Yardang
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\pan.jpg
Gambar Pan


2.      Bentuk Hasil Pengendapan Angin
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\loess.jpg
Gambar loess
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\sand shadow.gif
Gambar sand shadow
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\ripple.jpg
Gambar Ripple
Description: http://thekoist.files.wordpress.com/2012/10/grainflow-aeolian2.jpg?w=640
Gambar Sand fall
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\gumuk_pasir sabit.jpg
Gambar Barchan
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\Gumuk Pasir3 melintang.JPG
Gambar Transversal dunes
Description: E:\Pend. Geografi\Geomorfologi\Bentuk Lahan Aeolian\images (1).jpg
Gambar Longitudinal dunes